Kamis, 14 Oktober 2010

BAGAIMANA DENGAN MORAL BANGSAKU ?

Di zaman global seperti sekarang ini, kecanggihan tekonolgi tidak dapat dipungkiri. Banyak lapisan masyarakat, baik menengah kebwah maupun menengah keatas, pasti mendapatkan banyak manfaat yang luar biasa dari kecanggihan teknologi ini. Dengan kecanggihan teknologi yang super canggih seperti sekarang ini, setiap orang dapat mengakses internet dan informasi-informasi kapan dan dimanapun mereka berada. Namun, jika mereka tidak dapat menyaring mana informasi yang baik dan mana informasi yang kurang baik akan terjadi “bencana” moral yang sungguh luar biasa.

Secara psikologis, anak yang berusia 12-17 tahun , itu adalah masa puncak-puncaknya pubertas. Keingintahuan yang sangat tinggi mengenai informasi-informasi baru sungguh sangat tinggi. Mereka bisa saja mencari apa yang mereka mau lewat media internet. Dan, jika mereka tidak bisa menahan keinginannya itu maka akan menimbulkan moral anak bangsa Indonesia hancur. Peran orangtua pada masa ini sangatlah dibutuhkan. Karena orangtua harus mampu membimbing ankanya untuk berada dijalan yang benar. Jangan sampai salah bergaul dalam pergaulan.

Mayoritas informasi yang kita dapatkan di internet adalah berasal dari bangsa asing. Terlalu vulgar untuk membicarakan sesuatu yang sebenarnya tidak pantas untuk anak usia dibawah umur untuk mengetahui sebelumnya. Akhirnya mereka yang telah mengetahui itu sebelumnya , maka mereka dapat terjerumus kedalam pergaulan yang sesat. Sekolah menjadi malas, tidak nafsu lagi untuk melakukan hal yang berguan hanya berpangku tangan saja tidak melakukan apa-apa.

Tidak hanya media komunikasi layaknya internet yang sudah berkembang, kebudayaan barat yang sudah memasuki pergaulan pada kalangan remaja sudah sangat banyak dan merajalela. Akhirnya banyak remaja yang tidak tahu lagi apa saja kebudayaan Indonesia? Mereka terlalu “disuapi” oleh kebudayaan asing yang sebenarnya tidak perlu diikuti. Memang banyak manfaat yang didapat dalam belajar kebudayaan orang lain, namun kita juga harus bisa menyaring hal-hal yang positif maupun yang negatif.

Fashion, makanan, tata cara bicara, perilaku dan lain sebagainya sudah banyak yang masuk kedalam negri, akhirnya banyak masakan tradisional yang sudah jarang sekali ditemukan. Lagu-lagu daerah juga semakin jarang dinyanyikan lagi. Sudah seringkali saya temukan, banyak anak usia dibawah umur yang mengenakan pakaian yang sebenarnya itu adalah pakaian yang dipakai untuk orang berusia 18tahun keatas (misalnya).

Disamping fashion, makanan, kemajuan teknologi dan yang lain sebagainya yang sudah disebutkan di atas, moral remaja Indonesia saat ini juga sudah dicampuri dengan kebudayaan luar. Sekarang, semakin banyak orang yang memakai narkoba. Apakah zaman dahulu orang memakai narkoba? Tentu saja pasti ada, namun tidak sebanyak seperti sekarang ini. Jika rata-rata anak Indonesia tidak memiliki mental baja, siapa lagi yang akan meneruskan cita-cita bangsa ini? Kalau bukan kita?

Maka dari itu, bergaulah dengan orang yang baik-baik. Jangan mudah terpengaruh dan terprovokasi. Indonesia masih membutuhkan pemuda-pemudi yang berjiwa tangguh dan berperilaku baik juga memiliki akhlak yang baik dan jiwa yang sehat untuk membangun negeri ini menjadi negerinyang lebih makmur.jangan pernah melupakan kebudayaan dan sejarah kita, karena itu adalah warisan nenek moyang kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar