Rabu, 20 April 2011

manusia dan pandangan hidup

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah dirumuskan.
Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua golongan.
Pandangan hidup tidak sama dengan cita-cita. Sekalipun demikian, pandangan hiup erat sekali kaitannya dengan cita-cita. Pandangan hidup merupakan bagian dari hidup manusia yang dapat mencerminkan cita-cita atau aspirasi seseorang dan sekelompok orang atau masyarakat.
Pandangan hidup yang sudah diterima oleh sekelompok orang biasanya digunakan sebagai pendukung suatu organisasi disebut ideology. Pandangan hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan, tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh jalan hidupnya menuju tujuan akhir.
Kebaikan pada hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik dan makhluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.
Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata membawaciri tersendiri akan diri manusia itu. Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia memiliki keunggulan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Kesadaran akan kelemahan dirinya memaksa manusia mencari kekuatan diluar dirinya. Dengan kekuatan ini manusia berharap dapat terlindung dari ancaman-ancaman yang selalu mengintai dirinya, baik yang fisik maupun non fisik.
Dengan memiliki pandangan hidup, sebagai manusia juga butuh keyakinan. Keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuatan Tuhan. Kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini. Karena hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat mempelakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik.

manusia dan keadilan

MANUSIA DAN KEADILAN

Keadilan menurut Aristotels adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara ke dua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaanya dikendalikan oleh akal.
Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut antara hak dan kewajiban. Setiap orang berhak untuk mendapatkan keadilan yang seharusnya.
Banyak sekali kasus yang sering dialami rakyat kecil untuk mendapatkan keadilan. Mereka masih sulit mendapatkan kehidupan yang selayaknya dan semestinya. Mereka yang seharusnya dijaga dan dirawat oleh negara, masih banyak mereka yang disia-siakan. Mencari makan dengan mengeruk sampah, mencari uang di selokan, sungguh ironis melihat kenyataan yang ada.
Anak-anak yang seharusnya bersekolah dan menikmati indahnya hidup masa kanak-kanaknya, ia malah harus membantu kedua orangtuanya untuk mencari sesuap nasi untuk bertahan hidup. Upaya apapun mereka tempuh, dari yang mengamen, mengemis, hingga banyak yang menjadi “orang jahat”.
Apa itu yang namanya adil ? Tidaaaakk.... Masih banyak yang harus dibenahi. Mereka perlu perhatian yang lebih dari negara.
Berbicara tentang keadilan, Anda tentu ingat akan dasar negara kita ialah Pancasila. Sila kelima Pancasila, berbunyi : "keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia."
Dalam dokumen lahirnya Pancasila diusulkan oleh Bung Karno adanya prinsip kesejahteraan sebagai salah satu dasar negara. Selanjutnya prinsip itu dijelaskan sebagai prinsip "tidak ada kemiskinan di dalam Indonesia merdeka". Dan usul dari penjelasan itu nampak adanya pembauran pengertian kesejahteraan dan keadilan.

Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :
1) perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
2) Sikap adil terhadap sesarna, menjaaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta
menghonnati hak-hak orang lain.
3) sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
4) sikap suka bekerja keras
5) sikap menghargai hasil karya orang lain yang bemanfaat untuk mencapai kemajuan dan
kesejahteraan bersama

Keadilan dan ketidakadilan tidak dapat dipisahkan dalarn kehidupan manusia karena dalam hidup manusia menghadapi keadilan / ketidakadilan setiap hari. Oleh sebab itu keadilan dan ketidakadilan, menimbulkan daya kreativitas manusia. Banyak hasil seni lahir dari imajinasi ketidakadilan, seperti drama, puisi, novel, musik dan kesenian yang lain.